RESI SETA

Seorang raja dari negara wirata ini merupakan putra sulung Prabu Matswapati dengan seorang wanita bernama Rekatawati. Ia merupakan seorang putra mahkota dari negara wirata, dan karena ia banyak belajar tentang kependitaan, esrta ilmu-ilmu kawruh tentang hidup, maka ia disebut sebagai Resi yang mumpuni.
Resi Seta berkulit putih, sesuai dengan sebutannya ‘seta’ yang berarti putih. Dan Resi Seta bersemayam di Suhini. Resi Seta mempunyai saudara kandung berjumlah tiga, yaitu Arya Utara, Arya Wratsangka dan satu perempuan diberi nama Dewi Utari.
RESI SETA
RESI SETA

Sangat pantas disebut Resi karena memang memiliki ilmu kependitaan yang sangat dalam, ia juga pemberani, tenang serta sangat sabar. Selama hidupnya banyak laku prihatin, serta melakukan serta memberikan hal-hal yang bermanfaat dalam mengisi hidupnya, untuk diri sendiri, keluarga ataupun orang lain.

Raden Seta bermata kedondongan, berwajah tampan, wajahnya ber- kumis serta berjenggot, berambut kadal menek (berbentuk seperti bengkarung manjat), bersumping waderan, berkalung bulan sabit, bergelang dua susun (gelang berbentuk segi empat disebut gelang kana berpontoh dan berkeroncong). Memakai kain kerajaan.

Resi Seta seorang yang sakti serta pemberani, waktu Negara Panca- laretna mengadakan perlombaan adu kesaktian melawan putra raja ber- jejuluk Bambang Malangdewa, Seta ketika masih muda pun mengikutinya. Dan Seta ketika itu yang memenangkan perlombaan.

Resi Seta pemilik Aji Narantaka. Aji Narantaka itu akhirnya diturunkan kepada Gatotkaca, yang merupakan murid tunggalnya, juga sebuah gada pusaka yang diberi nama Kyai Pecatnyawa.
Resi Seta tidak beristri, ketika perang Baratayuda, Resi Seta diangkat sebagai Panglima Perang Pandawa, dalam peperangan setiap musuh yang mendekatinya, pasti dapat dibinasakan, namun beliau gugur terkena panah pusaka Kyai Saukat, senjatanya Resi Bisma. (Bagong Soebardjo)

Sumber : Buku Mengenal 30 Tokoh Wayang dalam 10 Lakon

Post a Comment for "RESI SETA"