Apa itu Gunungan dalam Wayang Kulit
Gunungan atau Kayon berasal dari kata Kayun. Gunungan mengandung ajaran filsafat yang tinggi, yaitu ajaran mengenai kebijaksanaan. Semua itu mengandung makna bahwa lakon dalam wayang berisikan pelajaran yang tinggi nilainya. Hal ini berarti bahwa pertunjukan wayang juga berisi ajaran filsafat yang tinggi. Gunungan baku dalam dunia pewayangan ada dua yaitu Gunungan Gapuran dan Gunungan Blumbungan.
Gunungan sering dipergunakan pada beberapa pagelaran wayang. Wayang purwa, wayang golek, wayang krucil, wayang gedog, atau wayang lainnya menggunakan Gunungan dalam pagelarannya.
Gunungan berbentuk kerucut, yang lancip dipucuknya. Gunungan me- rupakan lambang kehidupan manusia, di mana semakin tinggi ilmu yang didapatkan manusia, seharusnya semakin mengerucut, semakin arif serta bijaksana.
Gunungan juga merupakan curahan jiwa, merupakan manunggaling jiwa, rasa, cipta, karya serta karsa untuk mengisi kehidupan, semua ter- gambar di Gunungan. Semua yang ada di jagad ini tergambar pada Gunungan, dan semua dapat terbaca secara runut.
Dalam Kayon atau Gunungan berisikan gambar-gambar yang me- lambangkan isi dunia, yang terlihat secara lahiriah, gambar-gambar itu ter- baca dengan jelas. Akan tetapi jika didalami semua isian memiliki makna filosofi yang sangat dalam.
Gunungan memiliki banyak fungsi dalam pertunjukan wayang, karena itu, terdapat banyak penggambaran yang berbeda-beda. Didalam Gunungan bagian depan tergambar depan rumah yang dijaga oleh dua raksasa yang membawa perisai/tameng serta gada. Ada pohon besar menjulang dengan dedauan serta banyak macam binatang yang terukir di dalam Gunungan.
Sebelum pagelaran wayang dimulai, Gunungan akan ditancapkan tegak lurus di tengah kelir, dan akan dicabut oleh seorang dalang ketika tanda wayang akan segera dimulai. Gunungan pun akan tertancap di tengah kembali ketika pagelaran selesai. Dan sebagai tanda pengadegan Gunungan akan tertancap di tengah tetapi agak condong kekanan, ini diartikan pagelaran wayang belum selesai.
Pada fungsi standar, yaitu sebagai pembuka dan penutup suatu babak pertunjukan, tergambar dua hal pada dua sisi yang berbeda. Pada salah satu sisi, di bagian bawah terdapat gambar pintu gerbang yang dijaga oleh dua raksasa yang memegang senjata pedang dan perisai. Itu melambang- kan pintu gerbang istana, dan pada waktu dimainkan Gunungan diper- gunakan sebagai istana. Di sebelah atas Gunungan terdapat pohon ke- hidupan (kalpataru) yang dibelit oleh seekor ular naga. Pada cabang pohon digambarkan beberapa binatang hutan, seperti harimau, banteng, kera, dan burung.
Gambar secara keseluruhan menggambarkan keadaan di dalam hutan belantara. Sisi ini melambangkan keadaan dunia beserta isinya. Pada sisi sebaliknya, digambarkan kobaran api menyala-nyala. Ini melambangkan kekacauan dan neraka.
Serta disisi sebaliknya gunungan ada yang digambarkan laut membiru, ini dipergunakan untuk melambangkan air, sungai, serta lautan.
Gunungan mengandung nilai ajaran mengenai kebijaksanaan. Itu meng- gambarkan jika setiap lakon dalam wayang berisikan ajaran tentang hidup.
Sumber : Buku Mengenal 30 Tokoh Wayang dalam 10 Lakon
Post a Comment for "Apa itu Gunungan dalam Wayang Kulit"
Add your message to every single people do comment here